Pernahkah Anda melihat tentang kegiatan Fumigasi hama? Apabila iya maka dapat diartikan jika sudah mengerti tentang bagaimana proses fumigasi berlangsung. Faktanya ada dua jenis fumigasi yang sering digunakan oleh petugas untuk membunuh hama-hama pengganggu manusia. Dua jenis itu memiliki fungsi yang berbeda karena disesuaikan dengan tempat yang akan dibersihkan hamanya. Kedua jenis tersebut sudah terbukti ampuh untuk membasmi hama. Namun, penggunaannya harus waspada mengingat gas mengandung kadar racun yang tinggi untuk menghindari kemungkinan-kemungkinan buruk yang terjadi.
Jenis yang pertama adalah space fumigation atau sering disebut fumigasi ruangan. Proses ini dilakukan dengan cara menyemprotkan asap beracun pada seluruh ruangan, yang sebelumnya telah ditutup semua ventilasinya agar asap tidak keluar ruangan. Penggunaan fumigasi ruangan seringkali terjadi pada ruangan dalam kapal, kontainer dan ruangan-ruangan khusus lainnya.
Jenis fumigasi kedua adalah fumigasi plastik, dimana cara ini jauh berbeda dengan cara yang pertama. Karena tidak semua ruangan dilakukan penyemprotan. Namun, hanya ruangan tertentu saja yang akan diberikan batas plastik untuk dilakukan penyemprotan asap. Cara ini lebih efektif digunakan pada ruangan berukuran luas tetapi yang terserang hama hanya pada titik tertentu saja. Karena tidak akan menggunakan banyak asap untuk membasmi hama tersebut.
Kedua fumigasi tersebut bisa menggunakan gas berupa methyl bromida dan phosphine yang memiliki kandungan tidak sama. Bahan kimia methyl bromida lebih sering dipakai oleh perusahaan jasa fumigasi negara Indonesia karena ditafsir lebih cepat dalam membunuh berbagai jenis hama. Selain itu harganya juga lebih terjangkau dibandingkan denganĀ phosphine. Methyl bromide juga dinilai lebih efektif untuk proses fumigasi karena tidak memiliki warna dan bau. Sementara phosphine lebih dipilih ketika digunakan untuk membasmi hama yang menyerang biji-bijian dan tembakau.
Menggunakan salah satu dari jenis fumigasi di atas mampu untuk membasmi hama yang menyerang komoditas dan manufaktur Anda. Terlebih jika barang akan di ekspor keluar negeri. Maka keutuhan kualitas barang harus selalu terjaga untuk sampai ke tangan konsumen.